Seperti Jakarta yang punya puncak Bogor, Karanganyar punya puncak Ngargoyoso. Kebun teh di Kecamatan Ngargoyoso ini terbentang di lahan seluas kurang lebih 438 hektar. Pesona alam pegunungannya masih asri, Udara sejuk dengan suhu rata-rata 21,5 derajat celcius. Lokasi tepat perkebunan ini ada di 11,10-11,250 BT dan 7,40-7,60 LS. Ketinggian tempatnya bervariasi antara 800 hingga 1.540 meter di atas permukaan laut dengen kelembaban berkisar 60 – 80 persen dengan penyinaran matahari hanya 40 – 55 persen.
Yap… tempat yang cocok untuk kunjungan wisata saya dan teman-teman kali ini (sebenarnya sih bukan wisata, mumpung kebetulan kuliah lagi gak ada jadwal langsung capsus main ke sini aja :)). Untuk menuju tempat ini sih tidak sulit dengan rute Karangpandan, Ngargoyoso, dan Jenawi. 10 kilometer timur laut dari jalur utama Solo-Tawangmangu (kalau dari Solo ya butuh waktu kurang lebih 1 jam :) ).
Di sini kita bisa melihat hamparan hijau perkebunan teh sangat luas dan bagus. Puluhan perempuan bercaping dengan tenggok di punggung menjadi bumbu lain yang sedap dilihat. Mereka bekerja dengan penuh kesabaran dan ketelitian. Sangat eksotis, karena jarang bisa kita dijumpai di obyek wisata pada umumnya.
Nah..kalu di tempat yang indah seperti ini, kami tak lupa dengan aktivitas jepret-jepretnya donk… (Sedikit narsiss tak apa ya…. )
Yap… tempat yang cocok untuk kunjungan wisata saya dan teman-teman kali ini (sebenarnya sih bukan wisata, mumpung kebetulan kuliah lagi gak ada jadwal langsung capsus main ke sini aja :)). Untuk menuju tempat ini sih tidak sulit dengan rute Karangpandan, Ngargoyoso, dan Jenawi. 10 kilometer timur laut dari jalur utama Solo-Tawangmangu (kalau dari Solo ya butuh waktu kurang lebih 1 jam :) ).
Di sini kita bisa melihat hamparan hijau perkebunan teh sangat luas dan bagus. Puluhan perempuan bercaping dengan tenggok di punggung menjadi bumbu lain yang sedap dilihat. Mereka bekerja dengan penuh kesabaran dan ketelitian. Sangat eksotis, karena jarang bisa kita dijumpai di obyek wisata pada umumnya.
Nah..kalu di tempat yang indah seperti ini, kami tak lupa dengan aktivitas jepret-jepretnya donk… (Sedikit narsiss tak apa ya…. )
Setelah puas di sini.. kita langsung capcus ke Air Terjun Jumok (cari suasana yang berair-air gitu, biar makin pada jadi muda-muda lagi :) ) dan lokasinya cukup dekat juga.
Air Terjun Jumog (masih di Kecamatan Ngargoyoso juga) tampak lebih sederhana daripada Grojokansewu. Air terjunnya pun tidak terlalu tinggi sekitar 30 m, namun tetap memancarkan keindahan khas wisata alam. Konon, setiap pukul sepuluh pagi, muncul pelangi di air terjun ini. Air terjun ini dikenal masyarakat setempat dengan nama The Lost Paradise (surga yang hilang). ((Wuiiihh…katanya muncul pelangi terussurga yang hilang… Ohhhh indahnyaa..)).
Dari tempat parkir air terjun ini berjarak sekitar 400 m dengan berjalan kaki melewati jalan setapak berbentuk tangga turun. Jalan setapak menuju ke air terjun ini sudah tertata baik dengan material batu semen. Tiket masuk adalah Rp 3.000 per orang dan dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Parkir kendaraan roda dua adalah Rp 1000.
Fasilitas yang ditawarkan di tempat wisata ini cukup lengkap antara lain arena permainan anak, kolam renang, gazebo, rest area, rumah makan dan panggung hiburan. Juga terdapat akomodasi sebuah cottage dan beberapa home stay sekitar 1 km dari lokasi air terjun dengan kisaran harga sewa mulai Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribuan per malam. Di lokasi ini banyak dijumpai penjual sate ayam dan sate kelinci, makanan khas daerah tersebut.
Air Terjun Jumog (masih di Kecamatan Ngargoyoso juga) tampak lebih sederhana daripada Grojokansewu. Air terjunnya pun tidak terlalu tinggi sekitar 30 m, namun tetap memancarkan keindahan khas wisata alam. Konon, setiap pukul sepuluh pagi, muncul pelangi di air terjun ini. Air terjun ini dikenal masyarakat setempat dengan nama The Lost Paradise (surga yang hilang). ((Wuiiihh…katanya muncul pelangi terussurga yang hilang… Ohhhh indahnyaa..)).
Dari tempat parkir air terjun ini berjarak sekitar 400 m dengan berjalan kaki melewati jalan setapak berbentuk tangga turun. Jalan setapak menuju ke air terjun ini sudah tertata baik dengan material batu semen. Tiket masuk adalah Rp 3.000 per orang dan dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Parkir kendaraan roda dua adalah Rp 1000.
Fasilitas yang ditawarkan di tempat wisata ini cukup lengkap antara lain arena permainan anak, kolam renang, gazebo, rest area, rumah makan dan panggung hiburan. Juga terdapat akomodasi sebuah cottage dan beberapa home stay sekitar 1 km dari lokasi air terjun dengan kisaran harga sewa mulai Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribuan per malam. Di lokasi ini banyak dijumpai penjual sate ayam dan sate kelinci, makanan khas daerah tersebut.
Indah-indah bukan tempatnya… foto-fotonya juga indah kan??
Nice info mbak. keren temptnya nih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusjadi pingin kesana ...haha
BalasHapus